Rabu, 12 Oktober 2011

Budidaya Ayam Buras

Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan
ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara
oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk
pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan
pendapatan.
Dikarenakan dengan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam
buras sangat rendah, ± 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari
1,9 kg dan betina ± 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang
intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat
mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.






Sistem pemeliharaan ayam buras meliputi : bibit, pemeliharaan, perkandangan,
pakan dan pencegahan penyakit.

Ciri-ciri bibit yang baik :
a. Ayam jantan
   - Badan kuat dan panjang.
   - Tulang supit rapat.
   - Sayap kuat dan bulu-bulunya teratur rapih.
   - Paruh bersih.
   - Mata jernih.
   - Kaki dan kuku bersih, sisik-sisik teratur.
   - Terdapat taji.
b. Ayam betina (petelur) yang baik
   - Kepala halus.
   - Matanya terang/jernih.
   - Mukanya sedang (tidak terlalu lebar).
   - Paruh pendek dan kuat.
   - Jengger dan pial halus.
   - Badannya cukup besar dan perutnya luas.
   - Jarak antara tulang dada dan tulang belakang ± 4 jari.
   - Jarak antara tulang pubis ± 3 jari.

PEMELIHARAAN
Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
a. Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari
   pakan sendiri).
b. Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
c. Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan).





Apabila dibedakan dari umurnya, ada beberapa macam pemeliharaan, yaitu :
a. Pemeliharaan anak ayam (starter) : 0 - 6 minggu, dimana anak ayam
   sepenuhnya diserahkan kepada induk atau induk buatan.
b. Pemeliharaan ayam dara (grower) : 6 - 20 minggu.
c. Pemeliharaan masa bertelur (layer) : 21 minggu sampai afkir (± 2 tahun).
Untuk memperoleh telur tetas yang baik, diperlukan 1 (satu) ekor pejantan
melayani 9 (sembilan) ekor betina, sedangkan untuk menghasilkan telur
konsumsi, pejantan tidak diperlukan.

PERKANDANGAN
Fungsi kandang yaitu :
a. Untuk tempat berteduh dari panas dan hujan.
b. Sebagai tempat bermalam.
c. Untuk memudahkan tata laksana.
Syarat kandang yang baik, yaitu :
a. Cukup mendapat sinar matahari.
b. Cukup mendapat angin atau udara segar.
c. Jauh dari kediaman rumah sendiri.
d. Bersih.
e. Sesuai kebutuhan (umur dan keadannya).
f. Kepadatan yang sesuai.
g. Kandang dibuat dari bahan yang murah, mudah didapat dan tahan lama.

Kepadatan kandang :
a. Anak ayam beserta induk : 1 - 2 m2 untuk 20 - 25 ekor anak ayam dan 1 - 2
   induk.
b. Ayam dara 1 m2 untuk 14 - 16 ekor.
c. Ayam masa bertelur, 1 - 2 m2 untuk 6 ekor dan pejantan 1 ekor.

PAKAN
Zat-zat makanan yang dibutuhkan terdiri dari : protein, energi, vitamin, mineral
dan air. Adapun konsumsi pakan adalah sebagai berikut :
- Anak ayam dara                                          15 gram/hari
- Minggu I-III                                                 30 gram/hari
- Minggu III-V                                                60 gram/hari
- Minggu VI sampai menjelang bertelur     80 gram/hari
- Induk                                                           100 gram/hari
Pemberian pakan adalah sehari dua kali, yaitu pagi dan sore, sedangkan air
minum diberikan setiap saat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar